Selamat Datang di Suaraku dan Seperjuanganku


LCD Text Generator at TextSpace.net





Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Selamat Datang di Suaraku dan Seperjuanganku. Inilah suara seorang titisan peniti titian cendikiawan muslim yang terpendam dalam kegelapan pusar yang dalam. Berharap perubahan. Menghasilkan kemajuan.

Disinilah suara sastra sang pengubah dijembatankan. Disinilah aku dan suara yang berseru meneriakkan pendaman yang tertumpuk dalam di palung yang termakan congkak dunia.

Walau terminoritas dan tertindas, kita bisa berubah, kita bisa berseru dalam gemuruh yang menjadi satu. Walau hanya gemerutu yang tertumpu, kita bisa berseru, bersatu, tanpa ragu maju dalam ideologi yang terpaku kuat dalam keinginan yang terisirat.

Selamat Membaca.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.








>NB : Mohon ma'lum atas kekurangan fasilitas karena gangguan teknis abadi. Kalau ada yang ingin memberikan komentar, masukan, saran, kesan, dan pesan harap kirim ke: adlan.hendarji71@gmail.com

Sabtu, 07 Maret 2009

Suara si Hati Kecewa

Wahai gadis bermata intan yang tak pernah pudar.


Izinkan aku mengenal lebih jauh siapakah dirimu.
Berikan aku sepercik cahaya dari kandil-kandil terang hatimu.
Biarkan aku menyentuh tembok megah istana hatimu yang tak tersentuh.
Jangan jadikan detik-detik detak jantungku menjadi tetesan pasir terdesir yang hilang ditarik ombak kekecewaan.

Engkau bagai Bidadari Titian Titisan Keindahan Bayangan Angkuh Sang Rembulan.
Maha dewi yang tak pernah mau menampakkan keindahannya di siang hari.
Maha karya yang selalu menemani rintihan hati yang sepi di malam hari.
Puteri malam yang selalu menyelimuti dari tusukan hawa dingin kesepian ini.



Wahai gadis bermata intan yang tak pernah pudar.



Hari itu ketika akhirnya ku telah mendapatkanmu.
Beribu saksi menyaksikan pelepasan diri dari orang tuamu menuju pelukan aman jiwaku.
Mahar indah berkemilau emas nan tersusun rapih kuberikan untukmu.
Janji panji serta salam setia telah kau lakukan semua hari itu.

Ku remukan tulangku untuk mencari nafas kehidupan kita dari gegap gelap gemerlap dunia yang mencakar kulit kita.
Agar kita dapat mengendarai rakit dalam menerjang ombak waktu yang menggulung tingginya.
Tapi itu semua sudah menjadi kelopak bunga layu yang tersiram lumpur pahit kesengsaraan.
Kini semua tinggal kenangan tak berarti yang memilukan.

Ladang cinta dan kesetiaanku digerogoti hama ketamakan jarum hatimu.
Bingkai figura lukisan ayu terindah yang terhias sapihan keringat kini usang dilapuki debu kelabu egoismu.
Janji panjimu kini hanya formalitas basi tak terkuak yang menjamur di lensa hatiku.
Salam hormat setiamu hanya sebuah kesan sesaat dan kaku terjerat di segala kenanganku.



Wahai gadis bermata intan yang tak pernah pudar.



Kini ku tinggal sendiri bagai kertas berkain lusuh terlampir di atas tempat tidurku.
Ku tak menahu kapan ku akan dibaringkan di dalam lubang 2x1 meter.
Kecewa bercampur duka terpaku dalam ketika kutahu sang intan tak berada di sebelahku.
Seluruh sanak kerabat mengelilingiku seolah mengantar pergi kepergianku.

Malaikat membisikkan kalimat syahadat berada di sebelah telinga kananku.
Iblis jahat penjerumus manusia berbisik bujuk busuk di sebelah telinga kiriku.
Malaikat Izrail telah siap mengelus ubun-ubun ujung kepalaku.
Kini ku sudah siap menjadi kapas bertanamkan duri tajam.

Ku turuti segala ajakan malaikat untuk mengucapkan 2 kalimat syahadat.
Ku turuti segala ajakan malaikat untuk memaafkan seluruh kesalahan orang-orang termasuk sang intan yang tak pernah pudar.

Tiba waktunya, lonceng hatiku berdentang, seluruh tubuhku berkejang meradang.
Kedua pahaku berkepit menyatu, gigiku keras menggerutu.
Panas, dingin, sesak nafas hebat menerjangku.
Ketika nyawa telah sampai di tenggorokan, ku melihat sang intan membuka pintu bangsal dan menghampiriku.

Tapi itu semua sia belaka.
Ku telah menutup mata.





= Adlan Hendarji =

Bekasi.
.Sabtu, 07 Maret 2009
. 10 Rabiul Awal 1430

1 komentar:

  1. sayang, udah lama kamu gak puisi buat aku...
    aku kangen kamu :(

    BalasHapus